Apa yang dimaksud Desain Grafis ?
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain
Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu Desain dan Grafis, kata desain berarti
proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau
merancang. Sedangkan grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan
cetak mencetak. Jadi dengan demikian desain grafis adalah kombinasi kompleks
antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan
pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen
ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna
dalam bidang gambar. Ilmu desain grafis mencakup seni visual, tipografi, tata
letak dan desain interaksi.
Seni disain grafis mencakup
kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi,
ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar
dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk
(form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar
desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme
(rhythm), tekanan (emphasis), proporsi (proportion) dan kesatuan (unity),
kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Konsep Dalam Desain Grafis
Konsep adalah abstrak, entitas mental yang universal
yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau
hubungan. Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu
yang dipahami. Aristoteles dalam “The classical theory of concepts” menyatakan
bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan
filsafat pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran
mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga
sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam
kharakteristik.
Secara singkat konsep
adalah gambaran, rencana, rancangan yang menjadi awal dari pembuatan sesuatu karya Grafis. dalam dunia desain grafis sendiri ada beberapa
konsep yang sering digunakan oleh para desainer diantaranya adalah: Beberapa konsep desain yang paling
sering digunakan yaitu “Futurist concept
design”,
karena Arsitektur
futuristik adalah arsitektur yang di desain dengan bentuk yang aneh dan
berorientasi masa depan dan juga tidak lazim. Bentuk desain yang arsitektur
futuristik ini bisa berbentuk kotak, bulat, atau tidak beraturan sekali atau
berbentuk seperti badan hewan.
Futuristic merupakan
trend fashion yang berarti trend masa depan. Namun trend fashion
futuristic sudah menjadi suatu style yang baru dan memberikan pengaruh pada
setiap rancangan yang ada. Saat ini fashion futuristic style diibaratkan
seperti suatu yang lebih dari sebuah desain modern. Desain futuristic style
dapat terjadi dengan adanya permainan pola pola geometris. Memainkan komposisi
dari bentuk-bentuk geometri menjadi suatu komposisi yang dapat terlihat
beda dari desain-desain saat ini.
Futuristic mempunyai arti yang
bersifat mengarah atau menuju ke masa depan. futuristic pada bangunan
berarti mengesankan bahwa bagunan itu berorientasi ke masa depan atau
bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui
ekspresi bangunan.
Gaya interior futuristic, tidak
harus tampil kaku, dingin dengan garis-garis lurus dan tegas. Gaya ini
juga dapat pula menerapkan dasar rancangan melalui bentuk
geometris,seperti bentuk lengkung,lingkaran dan bentuk lainnya yang
asimetris serta desain yang unik,simple dan berorientasi pada masa
depan.Bentuk seperti ini akhirnya menajadi bagian dalam desain
futuristic.
Fleksibilitas dan kapabilitas
bangunan adalah salah satu aspek futuristic, Fleksibilitas dan kapabilitas
sendiri adalah kemampuan bangunan untuk melayani dan mengikuti
perkembangan tuntutandan persyaratan pada interior itu sendiri.
Implementasi
pembentuk ruang:
1.
Dinding. Konsep
dinding menggunakan beberapa pengolahan ;
§ Pengolahan pertama, dinding
menggunakan plester semen lalu dilakukan proses finishing dengan menggunakann
wall
paint dengan warna dan jenis yang bervariasi sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan.
§ Pengolahan yang kedua, yaitu dinding
menggunakan treatment berbahan acrylic yang juga berfungsi sebagai
pencahayaan
ruang. Dan gypsum board yang di finishing dengan hpl berwarna putih dan juga
berfungsi sebagai
pencahayaan ruang karena adanya aplikasi lampu
electroluminecent wire pada dinding.
§ pengolahan pada dinding ruang
pagelaran fashion show yang memerlukan penangan tata suara khusus menggunakan
sistem dinding dobel dan wall covering dengan pengaplikasian glass woll sebelum
proses plester semen dan finishing
dengan menggunakan foam ruber yang dilapisi
lagi dengan kain jenis suede. Sehingga mampu meredam suara dengan
baik.
2.
Konsep Material. Untuk
dapat mendukung tema desain yang bersifat futuristic maka material utama yang
digunakan dalam perancangannya adalah pemilihan material yang mencirikan masa
depan (future) antara lain material – material yang dihasilkan melalui hasil
proses industri seperti Penggunaan material stainless steel, clear glass,
finishing kayu duco, finishing kayu laquer, acrylic, fnishing HPL, dan stone
granit. Memadukan material – material ini pada material dinding, ceiling, dan
lantai. Material lainnya yang digunakan adalah material yang memiliki sifat
penyerap suara atau yang bersifat absorbent yang jauh lebih baik seperti
penggunaan material lapisan karpet, karet padat, foam dan burgess steel .
material – material ini akan diaplikasikan pada ruangan pagelaran fashion show
dan ruangan yang memerlukan penanganan tata suara khusus lainnya dan dipadukan
dengan material yang bersifat reflector
3.
Konsep Warna. Pengaplikasian
warna pada elemen pembentuk ruang interior menggunakan warna warna netral
sebagai analogi dari dunia teknologi, selain itu penggunaan warna – warna ini
sama seperti sifat dari fashion itu sendiri yaitu selalu berkembang dan berubah
– ubah. aplikasi warna putih dengan aplikasi warna dengan intensitas penuh
sebagai aksen ruang. Penggunaan warna putih sebagai warna dasar dari konsep
warna bertujuan untuk membuat sebuah objek menjadi lebih cerah, lapang
dan luas.warna putih merupakan warna netral yang cocok
diaplikasikan dengan warna apapun. menggunakan skema warna analogus pada
perancangan fashion center ini yaitu menggunakan pemilihan warna yang
berdekatan pada lingkaran warna. Pemilihan warna biru – ungu untuk menggenapi
konsep skema warna ini. dengan skema warna ini memunculkan sifat warna yang
selaras dan tidak membosankan, warna yang selaras adalah warna – warna yang
seiringan dan pada lingkaran warna terletak berdekatan. Pemilihan warna netral
dan tidak dekoratif pada perancangannya bertujuan untuk secara tidak langsung
menjadi latar dari sebuah fashion yang ingin ditampikan paca fashion center
ini. mengaplikasikan warna netral dengan aksen warna analogus dari biru – ungu
dengan tujuan agar segala hal yang ditunjukan akan terlihat lebih menarik.
Pemilihan konsep warna ini juga berdasarkan pendapat atau teori yang
dikembangkan oleh pakar warna Sulasmi Darmaprawira W.A .
Dalam dunia desain
grafis sendiri ada beberapa konsep yang sering digunakan oleh para desainer
selain “Futurist
concept design” diantaranya adalah:
·
Flat concept
design
·
Geometric
concept design
·
Grunge
concept design
·
Minimalist
concept design
·
Neutral
concept design
·
Retro
concept design
·
Paper
concept design
·
Urban/Street
concept design
·
Vector
concept design
·
Vintage
concept design
·
Pop Art
concept design
Batasan Dalam Desain Grafis
Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.
Unsur-Unsur Dalam Desain Grafis
Dalam dunia desain grafis, ada beberapa faktor yang sangat
mempengaruhi keseluruhan desain yang dihasilkan. Salah satunya adalah
unsur-unsur yang membentuk sebuah desain grafis. Unsur-unsur tersebut sangat
mempengaruhi hasil desain grafis yang dibuat.
Garis (Line)
Garis
merupakan unsur dasar dalam sebuah bentuk desain. Unsur garis adalah unsur yang
merupakan titik/poin yang saling terhubung dengan titik/poin lainnya yang akan
membentuk sebuah bentukan gambar garis seperti garis lurus, lengkung, zigzag,
tidak beraturan, horizontal, vertikal, diagonal.
Bentuk/Bidang (Shape)
Shape adalah sebuah bentukan yang memiliki bentuk seperti lingkaran (circle), kotak (rectangle), segitiga (triangle) ataupun bentukan lain yang memiliki diameter tinggi dan lebar.
Shape adalah sebuah bentukan yang memiliki bentuk seperti lingkaran (circle), kotak (rectangle), segitiga (triangle) ataupun bentukan lain yang memiliki diameter tinggi dan lebar.
Tekstur (Texture)
Pada desain grafis, tekstur merupakan tampilan dari sebuah gambar (desain) yang pada visualisasi permukaannya memiliki suatu bentuk, corak dan pola yang bisa dilihat dan dicermati oleh mata bahwa permukaan gambar tersebut terlihat halus, kasar, lembut. Contohnya terlihat seperti permukaan kulit kayu, kain, dinding, canvas.
Ruang/Jarak (Space)
Space adalah ruang atau jarak antara elemen-elemen yang terdapat pada desain grafis. Elemen-elemen tersebut berupa object, background, dan text. Perpaduan antar elemen tersebut harus disesuaikan space-nya sehingga desain yang diperoleh akan membuahkan hasil yang maksimal karena memberikan kesan menarik dan profesional bagi mata yang melihat.
Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur yang sangat penting dalam desain grafis. Ukuran dalam hal ini adalah panjang dan pendek, tinggi dan rendah, serta besar dan kecilnya sebuah objek. Objek yang mau diperlihatkan lebih dulu (ditonjolkan) akan memiliki ukuran lebih besar dari objek lainnya yang tidak ditonjolkan. Sangat dianjurkan untuk melakukan pencocokan ukuran pada masing-masing objek atau teks yang ada pada setiap desain supaya tidak terlihat aneh tetapi terlihat lebih sedap dan mantap untuk dilihat. Contohnya deskripsi gambar tidak lebih besar dari gambar itu sendiri.
Warna (Color)
Warna juga adalah unsur yang sangat kompleks untuk diperhatikan. Pemilihan warna menentukan arah dan tujuan sebuah desain grafis, karena warna mewakili visual yang bisa dinilai oleh mata. Ketika mata melihat ke warna yang kurang cocok atau tidak sesuai maka otomatis desain yang dibuat akan ternilai tidak bagus atau tidak sesuai. Untuk itu perpaduan warna untuk sebuah desain sebaiknya hanya di padukan pada warna yang bisa menyatu dengan warna latar atau objek ataupun teks. Contohnya warna latar yang hitam bisa dipadukan dengan objek atau teks yang berwarna putih. Terlalu banyak warna juga akan menimbulkan kesan norak (memiliki warna yang terlalu banyak). Maka berhati-hatilah dalam memilih warna.
Gelap-terang (Value)
Value merupakan unsur yang menentukan sebuah desain menjadi lebih indah dipandang mata atau tidak. Value tersebut adalah gelap terangnya warna sebuah objek, background (latar), atau teks. Sebuah warna yang akan diterangkan dapat menghasilkan warna yang lebih muda, sebaliknya sebuah warna yang akan digelapkan dapat menghasilkan warna tua. Contohnya warna biru diterangkan akan menghasilkan warna biru muda, dan sebaliknya jika digelapkan akan menghasilkan warna biru tua. Begitu halnya dalam mendesain, harus ,memiliki keahlian dalam melakukan value pada desain yang dibuat dengan skala yang tepat dan sesuai dengan tujuan desain sehingga akan terlihat lebih profesional.
Beberapa Software Pendukung Desain Grafis
Corel Draw
Corel draw adalah sebuah software / program aplikasi komputer yang rancang khusus untuk keperluan desain grafis terutama untuk keperluan editor grafik vektor. software ini dikembangkan oleh peusahaan perangkat lunak yang bernama Corel yang bermakas di Ottawa, Kanada. CorelDRAW dibuat untuk memenuhi kebutuhan pengolahan gambar, software ini banyak digunakan pada pekejaan dibidang percetakan ataupun publikasi dan perkerjaan lain yang berhubungan dengan dunia visualisasi.
Adobe Photoshop
Adobe Photoshop adalah sebuah software yang digunakan untuk memperbaiki dan
memodifikasi gambar atau foto secara profesional baik meliputi memperbaiki obyek yang sederhana maupun yang sulit sekalipun. Photoshop memiliki tool dan efek yang lengkap sehingga dapat menghasilkan gambar atau foto yang berkualitas tinggi. Kelengkapan fitur yang ada di dalam Photoshop inilah yang membuat software ini banyak digunakan oleh desainer grafis profesional. Dan mungkin juga sampai saat ini masih belum ada software desain grafis lain yang bisa menyamai kelengkapan fitur dalam Photoshop.
Adobe Illustrator
Adobe Illustrator adalah Adobe Illustrator merupakan aplikasi untuk mengolah serta mengedit desain atau gambar vektor, dimana aplikasi ini dikembangkan dan dipasarkan oleh Adobe System. sepertihalnya corel dan photoshop, illustrator ini juga berfungsi sebagai alat pembuat, pendesain, pengedit gambar. Adobe Illustrator mengolah gambar berjenis vektor, dimana gambar tersebut akan tetap bagus walaupun dilakukan proses zooming atau scaling (diperbesar).
Adobe Indesign
Adobe InDesign adalah software yang dikeluarkan dan diproduksi perusahaan yang sama seperti adobe photoshop dan adobe Illustrator yaitu Adobe Systems. software ini biasa digunakan untuk membuat karya design seperti flyer, poster, majalah, brosur, buku, dan koran. software Ini juga mendukung ekspor ke SWF dan EPUB format untuk membuat E-book dan publikasi digital, termasuk majalah digital, dan conten yang cocok sebagai konsumsi pada komputer dan tablet. Selain itu, InDesign mendukung XML, style sheet, dan markup coding lainnya, sehingga cocok untuk mengekspor konten yang berupa teks ditandai untuk digunakan dalam format digital dan online lainnya.
Sumber :
https://kelasdesain.com/software-desain-grafis/