Selasa, 05 April 2016

Tempat Wisata Favorit

Tempat Wisata Favorit



Candi Ratu Boko, Yogyakarta merupakan tempat yang paling berkesan yang pernah saya kunjungin, meskipun bukan yang pertama kalinya saya kesini. Alasannya kenapa berkesan karena di Yogyakarta banyak sekali tempat-tempat atau obyek wisata yang sangat indah dan ada salah satu kejadian atau kenanganlah yang tidak bisa saya lupakan sampai saat ini. Di daerah Yogyakarta banyak sekali saudara saya yang tinggal disini, jadi kalau saya pergi ke yogya tidak usah repot-repot bagi saya untuk mencari tempat penginepan(Hotel). Keraton Ratu Boko merupakan bangunan yang menyatu dengan alam yang berada kira-kira tiga kilometer disebelah selatan dari kompleks Candi Prambanan dan 18 kilometer sebelah timur kota Yogyakarta. Keraton Ratu Boko merupakan sebuah kompleks bangunan arkeologi yang wajib untuk anda kunjungin, terletak pada ketinggian 196 meter diatas permukaan laut, kompleks bangunan yang tersusun dari batuan andesit ini sangat menarik untuk anda nikmati. Latar Belakangnya terdapat Gunung Merapi yang menjulang tinggi di sisi utara dan perbukitan yang diselingi dangan sawah hijau-hijau yang dapat menambah suasana pemandangan yang sangat indah. Dengan bentuk arsitektur yang menawan, dimana terdapat sentuhan Budha dan Hindu saling bersanding mengsisi satu sama lainnya, yang menyiratkan sebuah harmoni.

Dengan luas sekitar 250.000 meter persegi, Keraton Ratu Boko merupakan salah satu maha karya arsitektural bangsa Indonesia pada zaman dahulu Keteraturan dalam penataan bentuk fisik dan fungsi suatu bangunan, serta keseimbangan dengan alam sekitarnya merupakan prinsip yang mendasari pembangunan Keraton Ratu Boko. Kompleks Keraton Ratu Boko yang dibangun mengikuti kontur perbukitan ini, sehingga kita harus sedikit mengeluarkan tenaga ekstra saat menjelajahinya, terbagi ke dalam empat bagian, yaitu bagian barat, bagian tengah, bagian timur, dan bagian tenggara. Sejauh mata memandang, bagian barat merupakan suatu perbukitan yang dipenuhi pepohonan. Bagian tengah diisi oleh gapura utama berbentuk paduraksa dengan pintu utama yang diapit oleh dua pintu pendamping. Untuk memasukinya, kita harus menaiki anak tangga yang relatif cukup tinggi. Kemudian, lapangan rumput yang menghijau terhampar luas, Candi Pembakaran yang juga disebut sebagai candi batu putih karena memang tersusun dari batu gamping, kolam, batu berumpak, dan Paseban yang berfungsi sebagai ruang tamu untuk menghadap raja kala itu. Sementara itu, bagian timur meliputi kompleks Gua Lanang dan Gua Wadhon yang dulu dibuat dengan cara melubangi batuan sedimen Breksi Pumis, stupa Akshobya, dan kolam. Pendopo, bala-balai, tiga candi kecil, kolam, dan kompleks Keputren berdiri di bagian tenggara.


Sekilas tentang riwayat Keraton Ratu Boko
Situs Ratu Boko pertama kali dilaporkan oleh Van Boeckholzt pada tahun 1790, yang menyatakan terdapat reruntuhan kepurbakalaan di atas bukit Ratu Boko. Bukit ini sendiri merupakan cabang dari sistem Pegunungan Sewu, yang membentang dari selatan Yogyakarta hingga daerah Tulungagung. Seratus tahun kemudian baru dilakukan penelitian yang dipimpin oleh FDK Bosch, yang dilaporkan dalam Keraton van Ratoe Boko. Dari sinilah disimpulkan bahwa reruntuhan itu merupakan sisa-sisa keraton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar