Rabu, 25 November 2015

TENTANG KESAMAAN DERAJAT - ISD

TENTANG KESAMAAN DERAJAT - ISD


Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

A.    Pengertian Pelapisan Sosial


Pengaruh pelapisan sosial merupakan gejala umum yang dapat ditemukan di setiap masyarakat pada segala zaman. Betapapun sederhananya suatu masyarakat gejala ini pasti dijumpai. Pada sekitar 2000 tahun yang lalu, Aristoteles menyatakan bahwa di dalam setiap negara selalu terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat dan mereka yang ada di tengah-tengah.
Adam Smith membagi masyarakat ke dalam tiga kategori yaitu orang-orang yang hidup dari penyewaan tanah, orang-orang yang hidup dari upah kerja, dari keuntungan perdagangan. Sedangkan Thorstein Veblen membagi masyarakat ke dalam dua golongan yang pekerja, berjuang untuk mempertahankan hidup dan golongan yang banyak mempunyai waktu luang karena kekayaannya.
Pernyataan tiga tokoh di atas membuktikan bahwa pada zaman ketika mereka hidup dan dapat diduga pula pada zaman sebelumnya, orang-orang telah meyakini adanya sistem pelapisan dalam masyarakat, yang didalam studi sosiologi disebut pelapisan.Sedangkan pelapisan sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau para warga masyarakat ke dalam kelas secara hierarkis (bertingkat). Perwujudan adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah di dalam masyarakat.
Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu ditemukan dalam masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai demikian menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu adalah uang atau benda-benda yang lain yang bernilai ekonomis, politis, agamis, sosial maupun kultural.
Adanya kelas yang tinggi dan kelas yang rendah itu disebabkan karena di dalam masyarakat terdapat ketidakseimbangan atau ketimpangan (inequality) dalam pembagian sesuatu yang dihargai yang kemudian menjadi hak dan kewajiban yang dipikul dari warga masyarakat ada segolongan orang yang mendapatkan pembagian lebih besar dan ada pula mendapatkan pembagian lebih kecil, sedangkan yang mendapatkan lebih besar mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi, yang mendapatkan lebih kecil menduduki pelapisan yang lebih rendah. Pelapisan mulai ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan bersama atau organisasi sosial.
Pelapisan sosial merupakan hasil dari kebiasaan manusia berhubungan antara satu dengan yang lain secara teratur dan tersusun biak secara perorangan maupun kelompok, setiap orang akan mempunyai situasi sosial (yang mendorong untuk mengambil posisi sosial tertentu. (Drs. Taufik Rahman Dhohir, 2000).

a.      Terjadinya Pelapisan Sosial
         Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
                – Terjadi dengan Sendirinya
                  Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun
       Orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas
       kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara
       alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang
       membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu,
       dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
    – Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
      Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem,
      yaitu:
1)      Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya
berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2)      Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari
bawah ke atas ( Vertikal ).

b.      Perbedaan Sistem Pelapisan dalam Masyarakat
   Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai
   latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari
   kelompok-kelompok social.
   Masyarakat dan individu adalah komplementer dapat dilihat dalam kenyataan bahwa:
                a) Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya
                b) Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan menyebabkan perubahan
  
    Ada beberapa pendapat menurut para ahli mengenai strafukasi sosial diantaranya menurut
    -) Pitirin A. Sorikin bahwa “pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau
        masyarakat kedalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat”.
                -) Theodorson dkk berpendapat bahwa “pelapisan masyarakat adalah jenjang status dan
                    peranan yang relative permanen yang terdapat dalam system social didalam hal
                    perbedaan hak,pengaruh dan kekuasaan”.

   Masyarakat yang berstatifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau piramida,
   dimana lapiasan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit keatas.

         - Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial
     Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin
     nampaknya menjadi dasar dari seluruh system sosial masyarakat kuno.
   
                Didalam organisasi masyarakat primitifpun dimana belum mengenai tulisan. Pelapisan
                masyarakat itu sudah ada. Hal itu terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:
a.       Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan
hak dan kewajiban
b.      Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak
istimewa
c.       Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
d.      Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan
hukum
e.       Adanya pembagian kerja di dalam suku itu
sendiri
f.       Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara
umum
               Pendapat tradisional tentang masyarakat primitif sebagai masyarakat yang komunistis
               yang tanpa hak milik pribadi dan perdagangan adalah tidak benar. Ekonomi primitive
               bukanlah ekonomi dari individu-individu yang terisolir produktif kolektif.

c.       Teori teori Tentang Pelapisan Sosial
   Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
   •     Kelas atas (upper class).
   •     Kelas bawah (lower class).
   •     Kelas menengah (middle class).
   •     Kelas menengah ke bawah (lower middle class).

Beberapa teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
            1.      Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu
            mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-
            tengahnya.
            2.      Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama
            di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat
            pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
            3.      Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu
            yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu
            karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang
            berbeda-beda.
            4.      Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh
            masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling
            maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu
            sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
            5.      Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang
            memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya
            memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.

B.     Pengertian Kesamaan Derajat
Persamaan derajat adalah persamaan nilai, harga, taraf yang membedakan makhluk yang satu dengan makhluk yang lain. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang dibekali cipta, rasa, karsa dan hak-hak serta kewajiban azasi manusia. Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat. Sedangkan derajat kemanusiaan adalah tingkatan, martabat dan kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kemampuan kodrat, hak dan kewajiban azasi. Dengan adanya persamaan harkat, derajat dan martabat manusia, setiap orang harus mengakui serta menghormati akan adanya hak-hak, derajat dan martabat manusia. Sikap ini harus ditumbuhkan dan dipelihara dalam hubungan kemanusiaan, baik dalam lingkungan keluarga, lembaga pendidikan maupun di lingkungan pergaulan masyarakat. Manusia dikarunian potensi berpikir, rasa dan cipta, kodrat yang sama sebagai makhluk pribadi (individu) dan sebagai makhluk masyarakat (sosial). Manusia akan mempunyai arti apabila ia hidup bersama-sama manusia lainnya di dalam masyarakat. Cobalah Anda renungkan? dan cobalah lakukan contoh perbuatan yang baik, misalnya Anda menolong tetangga yang sedang sakit walaupun tetangga Anda itu berbeda agama dengan Anda.



Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal

1.      PASAL 27
   Ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu
   menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
   Ayat 2, berisis mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang
   layak bagi kemanusiaan
2.   PASAL 28
 Ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan
 dan tulisan.
3.   PASAL 29
               Ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
4.   PASAL 31
Ayat 1 dan 2,  yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran
  
   Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat
   umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan
   kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara.
   Dengan pasal – pasal dan pengertian di atas, sudah jelas bahwa kita harus saling
   bertoleransi terhadap orang lain khususnya warga Indonesia. Tidak ada pandangan si kaya
   dan si miskin, si pintar dan si bodoh, semua di mata perundangan Indonesia adalah sama.

               pastinya kita akan saling menghargai satu sama lain, menghargai hak dan kewajiban
               masing dengan begitu kehidapan damai pun akan tercipta diantara kita.Walaupun yang
               namaanya pelapisan sosial itu tidak dapat dihindari, kita tetap harus bersifat dewasa dan
               komitmen dengan adanya kesamaan derajat di antara kita.

Elite Dan Masa
Dalam pengertian umum Elite itu menunjuk sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi, sedangkan dalam arti lebih yang khusus dapat diartikan sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan. Sedangkan Istilah Massa dipergunakan untuk menunjukan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan.
Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitive.
Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kehijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan an lainnya lagi. Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.

C.    Hubungan Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat banyak kita jumpai di lingkungan kita, berbagai hal dalam hal apa pun pasti tak luput dari perbedaan dalam pemberian, kesamaan, kesetaraan, pembagian yang setimbang dengan yang lainya. Mungkin semua orang tak heran dedengan semua ini karena mereka tak begitu menanggapi tetapi ada juga yang menanggapinya dan mengkritiknya. Karena bagi yang mengkritiknya hal itu sangat tidak adil terhadap semua tindakan yang akan terjadi nanti atau sesudah hal yang terjadi, mereka mau semua menadapatkan hal itu yang sama tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainya.


SUMBER :
http://vanillabluse.blogspot.com/2013/12/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar